PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
Eksim atau
Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit
tampak meradang dan iritasi. Peradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang
paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering
dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala
eksim akan mulai muncul pada masa anak anak umur diatas 2 tahun. Pada beberapa
kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula
yang akan menderita seumur hidupnya.
Dengan pengobatan
yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi
angka kekambuhan. Akan tetapi bila eksim tidak diobati akan mengakibatkan
terjadinya borok dan bisa menjalar ke setiap kulit yang belum terinfeksi.
Gejala sederhananya ditandai dengan timbulnya warna kemerahan pada kulit.
Eksim juga
dapat muncul akibat alergi. Gangguan ini disebut eksim bila sudah
menimbulkan bekas yang menghitam, tebal, gatal, dan seringkali kambuh. Eksim
biasanya juga menyerang daerah tubuh tertentu, sedang alergi dapat menyerang
seluruh tubuh atau berganti-ganti. Dengan mengamati secara cermat mengenai
makanan, pakaian, tempat, obat, kosmetik, atau benda yang disentuh, anda akan
dapat mengenali pencetus alergi yang anda alami. Dengan menghindari benda-benda
atau pencetus alergi ini, anda dapat menghindari serangan gatal-gatal
Penyebab
Penyebab eksim hingga kini belum
diketahui secara pasti. Para ahli menengarai timbulnya (dan kekambuhan) eksim
di picu oleh faktor pencetus, yakni:
1. Faktor eksogen (dari luar), misalnya: faktor fisik (suhu, gesekan,
sinar, dll), bahan kimia (deterjen, semen, oli, bahan pakaian, dll),
mikro-organisme (kuman, virus, jamur, parasit), dan lain-lain.
2. Faktor endogen (dari dalam), misalnya dermatitis atopik, dimana pada
dermatitis jenis ini dijumpai adanya riwayat atopi atau riwayat alergi
(misalnya asma, rhinitis alergika dan berbagai bentuk alergi lainnya). Stress
diduga dapat memicu timbulnya (atau kekambuhan) eksim.
Masing-masing penderita eksim
memiliki riwayat pemicu (faktor pencetus) yang berbeda dengan penderita lain.
Kadang seorang penderita eksim mengalami kekambuhan eksim pada kakinya ketika
memakai sandal plastik, sementara yang lain kambuh saat terpapar sabun cuci
(deterjen) atau lainnya. Dengan kata lain, pengalaman faktor pencetus setiap
orang gak selalu sama. Oleh karena itu, jika misalnya seseorang mengalami
kekambuhan sesaat setelah makan kepiting, bukan berarti penderita eksim yang
lain gak boleh makan kepiting juga.
Dengan memahami beragamnya faktor
pencetus timbulnya eksim, maka larangan makan makanan tertentu bagi semua
penderita eksim, bukanlah langkah yang tepat.
Ahli mencurigai eksim
berhubungan dengan aktifitas daya pertahanan tubuh (imun) yang berlebihan. Hal
ini menyebabkan tubuh mengalami reaksi berlebihan terhadap bakteri atau iritan
yang sebenarnya tidak berbahaya pada kulit. Oleh karena itu, eksim banyak
ditemukan pada keluarga dengan riwayat penyakit alergi atau asma.
Tiap-tiap orang
mempunyai pencetus eksim yang berbeda beda. Ada orang yang setelah memegang
sabun atau deterjen akan merasakan gatal yang luar biasa, ada pula yang
disebabkan oleh bahan atau alat rumah tangga yang lain.
Gejala yang timbul pun
bervariasi, ada yang gatalnya ringan tetapi rasa panas yang dominan, ada pula
yang sebaliknya. Infeksi saluran nafas bagian atas atau flu juga bisa menjadi
pencetus timbulnya eksim. Stress yang dialami penderita akan membuat gejala
menjadi lebih buruk.
Meskipun penyembuhan
eksim sangat sulit dilakukan, namun pada banyak kasus, pasien dapat mengurangi
terjadinya kekambuhan dengan melakukan pengobatan yang tepat dan menghindari
iritan/alergen yang menyebabkan eksim. Perlu diingat, penyakit ini tidak
menular dan tidak akan menyebar dari satu orang ke orang yang lain.
Gaya hidup ikut
berperan penting dalam menyuburkan jamur Eksim pada kulit. Faktor luar yang
menjadi pemicu utama menularnya penyakit kulit seperti eksim ini adalah alam
tropis Indonesia yang sangat panas dan lembab. Ini menyuburkan semua penyakit
kulit, karena badan kita lebih sering mengeluarkan keringat. Kegemukan, stres,
penyakit menahun seperti TBC atau Diabetes Mellitus, dan status sosial ekonomi
yang rendah juga dapat menjadi pemicu datangnya penyakit eksim
Gejala
Gejala yang
utama adalah rasa gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda
kemerahan pada kulit. Gejala kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut,
tangan dan kaki, namun tidak menutup kemungkinan kemerahan muncul di daerah
lain.
Daerah yang
terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit
putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi
cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan
mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau
lebih gelap.
Gejala atau
tanda-tanda penyakit eksim adalah :
1.
Rasa panas dan dingin yang berlebihan pada bagian kulit
yang terkena eksim.
2.
Rasa gatal terutama terasa pada malam hari.
3.
Akan tampak lepuhan-lepuhan kecil dan kulit bersisik
yang keras pada permukaan kulit yang akan disertai dengan pembengkakan.
4.
Eksim akan sangat cepat sekali penularannya pada kulit
yang lain.
5.
Eksim dapat dibedakan menjadi 2 yaitu eksim kering dan
eksim basah. Eksim kering akan tampak pada kulitnya kering, bersisik,
kemerah-merahan, kadang-kadang bengkak, dan terasa gatal. Sedangkan pada eksim
basah kulitnya akan tampak merah, bengkak, melepuh, dan basah, timbul
bintil-bintil yang mengandung air atau nanah yang menimbulkan rasa gatal.
Daerah-daerah yang sering terjangkit
penyakit eksim adalah : pada sela-sela jari tangan atau kaki, dan daerah-daerah
lipatan tubuh, seperti sela paha, belakang lutut, pergelangan tangan, dan
daerah sekitar leher. Penyakit eksim sering terjadi secara berulang-ulang atau
kambuh, oleh karena itu harus diperhatikan untuk menghindari hal-hal atau
bahan-bahan yang dapat menimbulkan alegi (alergen).
Pada kondisi tertentu tanda-tanda
eksim sangat mudah dikenali, namun adakalanya
sulit dibedakan dengan penyakit
kulit yang lain. Keluhan utama penderita eksim
pada umumnya adalah gatal
dan timbulnya bercak merah pada kulit. Sedangkan
kelainan kulit yang bersifat
spesifik bergantung pada stadiumnya.Pada stadium
akut, biasanya kulit yang terkena eksim nampakkemerahan, mengalami
penebalan
dan timbul bercak-bercak, adakalanya berair (basah).
· Pada stadium
subakut, bercak merah dan penebalan kulit nampak mereda,
kemudian bercak
yang basah akan mengering dan menjadi keropeng (krusta).
Pada stadium
kronis, eksim nampak kering, bersisik dan mengalami
hiperpigmentasi
(menghitam). Tak jarang eksim mengalami perubahan bentukmenjadi bintik-bintik
menonjol, bahkan kadang mengalami erosi.Perlu dipahami bahwa gejala eksim
tidak selalu runtut kayak teori di atas. Bisa jadi seseorang menderita eksim
dengan gambaran bentuk stadium kronis tanpa melalui stadium sebelumnya.
Tempat munculnya eksim sangat
bervariasi. Meski begitu, sebagian ahli membaginya berdasarkan kasus terbanyak
pada golongan umur tertentu. MenurutDr. Bryan Cho, pada bayi, eksim sering dijumpai di wajah dan kepala,
sedangkan pada anak dan dewasa, eksim sering dijumpai di pergelangan tangan,
siku, leher, lutut dan kaki.
Pengobatan
Tujuan utama
dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk mencegah terjadinya
infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab
sangat dianjurkan untuk membuat kulit menjadi lebih lembab. Tindakan ini
biasanya dilakukan saat kulit masih sedikit basah, seperti saat habis mandi
sehingga lotion yang dioleskan akan mempertahankan kelembaban kulit. Kompres
dingin juga diduga dapat mengurangi rasa gatal yang terjadi.
Salep atau krim
yang mengandung kortikosteroid seperti hydrokortison diberikan untuk mengurangi
proses inflamasi atau keradangan. Untuk kasus kasus yang berat, dokter akan memberikan
tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah eksim telah terinfeksi maka bisa
diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Obat lain yang
dibutuhkan adalah antihistamin untuk mengurangi rasa gatal yang terlalu berat,
dan cyclosporin untuk penderita yang tidak berespon terhadap semua jenis
pengobatan yang diberikan.
Seperti
halnya penyakit lain, prinsip pengobatan eksim adalah dengan menghilangkan
penyebabnya (causa). Namun mengingat penyebab eksim belum diketahui secara
pasti, maka pengobatan ditujukan untuk meredakan keluhan (simptomatis) dan
mencegah kekambuhan.
Obat-obat yang lazim digunakan untuk pengobatan eksim,
yakni:
a.
Obat minum (sistemik)
Antihistamin biasa digunakan untuk meredakan rasa gatal, sedangkan
pada kondisi yang berat dapat digunakan obat golongan steroid atau kombinasi
antara steroid dan antihistamin.
Penggunaan
obat golongan steroid hendaknya
atas anjuran dokter agar terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan
(pada pemakaian jangka panjang),misalnya wajah menjadi bengkak, berat badan
meningkat, dan lain-lain. Kalaupun mengunakan obat golongan steroid, biasanya
dokter akan memberikannya secara tappering down, yakni menurunkan dosis
secara berkala untuk menghindari efek samping.
b.
Obat luar atau obat topikal (salep,
krim, jelly, lotion, kompres, pasta).
Pemilihan
bentuk obat luar (topikal) didasarkan pada bentuk eksim dan keluhan yang
menyertainya.Bentuk basah atau fase akut diberikan obat dalam bentuk kompres
basah. Bentuk subakut diberikan obat lotion, pasta pendingin atau krim.
Eksim di
daerah berambut diberikan obat topikal berbentuk krim, adapun daerah tidak
berambut diberikan obat berbentuk pasta.Pada eksim bentuk kronis pada umumnya
diberikan obet topikal berbentuk salep.
Pemilihan
bentuk-bentuk obat di atas tidaklah mutlak. Artinya, penderita eksim boleh
memilih bentuk sediaan obat yang dirasa paling nyaman bagi dirinya.Pada eksim
bernanah karena infeksi sekunder oleh garukan, dapat diberikan antibiotika
hingga infeksi mereda.
Selain
obat-obat di atas, kadang diperlukan pula obat-obat lain untuk pemeliharaan
kelembaban kulit.
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)